PENGAJIAN KITAB IRSYADUS SARI KARYA PENDIRI NU RUTIN JUMAT MALAM

MWCNU Kertosono — Bagi Pengurus Nahdlatul Ulama (NU) mengkaji Kitab Irsyadus Sari Karya Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari adalah sebuah kelebihan tersendiri. Sebagaimana pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kertosono Nganjuk, tiap Jumat Malam rutin melaksanakan ngaji kitab tersebut. Lokasi ada di Ndalem Wakil Rais Syuriah MWCNU Kertosono, KH Hasan Bisri, Komplek Ponpes Darul Muta’allimin Pandanasri Kertosono Nganjuk.

Rutinan ngaji Kitab Irsyadus Sari ini sudah berjalan tiga kali pertemuan. Berdasarkan pantauan, Jumat (16/09/2022) merupakan pertemuan yang ketiga kalinya.

KH Hasan Bisri, Wakil Rais Syuriah MWCNU Kertosono membacakan kitab dengan penuh khidmah. Jamaah yang mengikuti juga para pengurus MWCNU Kertosono, termasuk di antaranya Katib Syuriah MWCNU Kertosono.

KH Hasan Bisri menyampaikan bahwa untuk menjadi pengurus NU yang sesuai dengan maksud pendirinya, sebaiknya ikut ngaji Kitab Irsyadus Sari. Bagaimana tidak, kajian malam ini mengulas tentang etika mencari ilmu. Betapa kita tahu bahwa pendiri NU begitu hati-hatinya dalam mencari ilmu demi mendapatkan ilmu yang barakah.

“Kitab ini kumpulan dari beberapa karya beliau, ayo ngaji ben ketoto atine (marilah ikut mengaji agar hati semakin tertata, red.),” jelas Kyai Bisri yang juga aktif mengasuh pengajian Kitab Kifayatul Atqiya’ di Lailatul Ijtimak LDNU Kertosono.

Salah seorang peserta pengajian, Katib Syuriah MWCNU Kertosono Drs. KH Moh. Bulkin, M.A. mengatakan bahwa mencari ilmu itu sampai kapanpun, tidak usah mengenal usia. Apalagi yang kita kaji adalah maha karya pendiri NU. Justru ini menjadi penyemangat kita sebagai pengurus untuk memahami cara pandang Hadratus Syaikh.

“Kita berikhtiyar menjadi pengurus NU sebagaimana harapan beliau yang menganggap kita-kita ini sebagai santri beliau. Tapi ya tetap NGAJI..!!” pungkas KH Moh. Bulkin, M.A. yang juga menjadi orang nomor satu di FKPQ Kabupaten Nganjuk. (Nuril)