Harapan Keluarga Maslahat Menurut LKKNU Kertosono

MWCNU Kertosono — Dalam UU Nomor 52 Tahun 2009 dijelaskan bahwa definisi keluarga berkualitas adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Idealnya memang demikian. Lebih singkatnya, menurut hemat penulis bahwa keluarga berkualitas adalah keluarga yang dapat meraih kemuliaan dunia dan kemuliaan akhirat. Definisi sesingkat ini tentunya memerlukan perjuangan yang besar, yaitu komitmen, kerja keras, keyakinan, dan kebutuhan.

Dalam berumah tangga, kemuliaan dunia dan kemuliaan akhirat dapat dirasakan tatkala seseorang mengamalkan nilai-nilai agama dan tata kehidupan kemanusiaan yang beretika.

Penulis, yang juga praktisi MC Wedding, menggambarkan betapa dahsyatnya para leluhur orang Jawa dalam mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang adi luhung. Hal ini dapat diamati pada saat prosesi temu pengantin ada Jawa.

Suasana yang khidmah bercampur haru, pertemuan kedua pengantin dengan iringan sholawat Nabi membawa seluruh pengunjung terbawa mewek. Sejauh ini belum pernah ada penelitian ilmiah, mengapa hal itu bisa terjadi.

Coba ingat-ingat tatkala Ayahanda menggandeng kedua mempelai menuju kursi kencana agung, lalu Ibunda mendorong dari belakang. Itu namanya prosesi Krobongan atau Gendungan Sindur.

Disitu orang tua dengan penuh keyakinan mengantarkan kedua mempelai pada tujuan yang mulia, yakni duduk bersama, makan minum bersama, bergandengan bersama, poto bersama, dan komitmen hidup bersama-sama.

Hingga tibalah pada saat Ayahanda berada tepat di depan kursi kencana, Ayahanda memegang kedua bahu kedua mempelai. Sesaat mereka saling berpandangan, dalam hati Ayahanda, ada pada kedua mempelailah derajat keluarga akan ditinggikan. Itulah yang namanya prosesi Tanam Jeru.

Tanam Jeru ini menggambarkan bahwa seluruh harapan orang tua tercurahkan semua ada pada kedua mempelai. Tanam Jeru ini menyiratkan sebuah harapan mulia agar kedua mempelai hidup mulia di dunia dan hidup mulia di akhirat.

Biasanya narasi yang dibawakan oleh MC Wedding adalah mugiyo pinganten kekaleh biso urip bagiyo mulyo, mukti lan wibowo, saget ngeluhurake asmane wong tuwo, ugi ngagungake asmane keluargo, bebasan mikul duwur mendem jeru (red. Jawa).

Semoga pengantin berdua dapat hidup bahagia dan meraih kemuliaan dan kewibawaan, mampu meninggikan nama orang tua serta membesarkan derajatnya keluarga.

Senada dengan hal tersebut, harapan Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) adalah mewujudkan keluarga yang maslahat, yakni keluarga yang dapat meraih kemuliaah dunia dan kemuliaan akhirat.

Penulis
M.Nuril Syafaul Karim
Sekretaris LKKNU Kertosono