MENCIPTAKAN KELUARGA MASLAHAT DITINJAU DARI KOMUNIKASI YANG DIBIASAKAN

MWCNU Kertosono — Mendapat kesempatan baik, Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Kertosono dapat bersilaturahim kepada Mustasyar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kertosono, KH Moh. Dain, M.M. di Rumahnya Tembarak Kertosono (Kamis, 22 September 2022).

Banyak hal yang disampaikan beliau. Point penting yang ditekankan beliau adalah menciptakan keluarga maslahat ditinjau dari komunikasi yang dibiasakan.

Menurut beliau, ada 10 cara yang dapat dilakukan orang tua agar keluarga maslahat terwujud.

1. Jangan sekalipun membawa permasalahan pekerjaan di depan anak. Seberat apapun problematika pekerjaan, jangan sekalipun anak melihat kekesalan, kekecewaan, dan umpatan-umpatan yang bersumber dari pembicaraan orang tua. Ini sangat penting diperhatikan karena keburukan anak bisa jadi buah dari perkataan buruk orang tua.

2. Jika orang tua punya masalah, apapun itu, jangan sekalipun diributkan di depan anak. Sebagai orang tua yang baik, pendamlah emosi dalam-dalam. Jangan berantem. Selesaikan permasalahan di tempat yang aman dari keberadaan anak.

3. Saat berkomunikasi dengan anak, gunakanlah bahasa yang sedehana, mudah dimengerti, dan konkret, terutama kepada anak yang berusia di bawah tujuh tahun.

4. Hindari menakut-nakuti anak. Orang tua hendaknya menggunakan kata-kata yang positif, bukannya kata-kata yang negatif. Misalnya begini. “Dik, jangan main di situ nanti kalau kamu jatuh lalu kakimu patah bagaimana?” Maka perkataan tersebut bisa diganti begini. “Dik, mainnya di bawah saja ya, lebih aman!”

5. Hindari berkata yang terlalu cepat dan tidak jelas maknanya. Orang tua hendaknya memperhatikan nada bicara, tempo, dan mimik muka yang menawan. Pasti akan tumbuh perasaan kasih sayang pada diri anak dan keluarga.

6. Jika orang tua mengharap kehangatan dalam berumah tangga, maka berkomunikasilah dengan penuh keterbukaan, saling menghargai, dan saling memahami satu sama lainnya.

7. Hendaknya orang tua lebih banyak mendengarkan anak. Dengan begitu, orang tua akan mengetahui apa kebutuhan anak, keinginan anak, cita-cita anak, potensi anak, dan keluh kesah anak.

“Ketika kita belajar mendengar, kita tidak saja sedang membuat orang lain bahagia, melainkan juga kita sedang berupaya menjadi mulia,” ungkap beliau.

8. Saat berkomunikasi, usahakanlah tersenyum. Karena bahasa tubuh mempengaruhi 50% keberhasilan berkomunikasi secara efektif.

9. Hendaknya orang tua menunjukkan rasa antusias (perhatian) kepada anak.

10. Selalu libatkanlah anak-anak dalam kebahagiaan.

Merasa mendapatkan ilmu yang teramat sangat penting, LKKNU Kertosono merasa sangat berterima kasih. Karena, LKKNU Kertosono punya slogan, “LKKNU..??? MASLAHAT UNTUK KELUARGA NU..!!! (Nuril)