NGAJI RUTIN MWCNU KERTOSONO, ADA PESAN SEBAB TERBUKANYA REZEKI

MWCNU Kertosono — Saban Selasa Malam Rabu, sekitar ba’da isya, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk menggelar acara Ngaji Rutin di Masjid Ar-Roudhoh Kepuh Kertosono. Kali ini tema yang diusung adalah Sebab Terbukanya Rezeki (13/09/2022).

Susunan acara ngaji rutin ada tiga di antaranya (1) pembacaan tahlil, (2) ngaji kitab taqrib, dan (3) ngaji syuriah bertema kontemporer.

Petugas imam tahlil digilir bergantian. Saban pertemuan, petugasnya berbeda. Ini sebagai bentuk rasa kebersamaan dan rasa memiliki bersama MWCNU Kertosono.

Berbeda lagi dengan petugas ngaji kitab taqrib, sejak awal sudah dipasrahkan kepada Gus Khalil, Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Juwono, Kertosono Nganjuk.

“Malam ini kita ngaji bab shalat dalam keadaan perang. Keadaan genting apapun, shalat tidak boleh ditinggalkan,” kata Gus Khalil.

Tambahnya lagi, shalat khauf adalah shalat fardhu yang wajib dilaksanakan dalam keadaan bahaya, misalnya saat peperangan. Imam Syafi’i sudah menjelaskan tata cara shalat khauf secara mendetail.

Shalat khauf berfungsi untuk memperingan umat Islam agar dapat melaksanakan ibadah dan tetap waspada serta tidak lengah terhadap musuh. Shalat khauf disebabkan karena adanya ketakutan.

“Ketakutan terbagi jadi dua, ketakutan ringan dan ketakutan berat,” jelas Gus Khalil.

Ketakutan kategori ringan, yakni ketakutan yang masih memungkinkan umat Islam melakukan shalat secara berjamaah, dengan tetap memperhatikan penjagaan dan keamanan dari serangan musuh.

Ketakutan kategori berat, yakni ketakutan yang menyebabka umat Islam tidak dapat melaksanakan shalat secara berjamaah karena perang yang sedang berkecamuk. Umat Islam tetap wajib shalat sendirian dengan semampunya.

Setelah acara ngaji kitab taqrib, dilanjutkan dengan acara ngaji syuriah bertema kontemporer yang diisi oleh Rois Syuriah MWCNU Kertosono, yakni Drs. KH Ma’ruf Idris, M.Ag.

Tema yang dibawakan adalah Sebab Terbukanya Rezeki. Lantas, jamaah bergegas menyimak dengan sepenuh hati seakan-akan tema ini sesuai dengan kebutuhan tiap manusia.

Menurut KH Ma’ruf Idris, ada tiga hal yang menjadikan sebab terbukanya rezeki.

Pertama, meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan istiqamah dalam beribadah. Takwa itu mendekat. Artinya, semakin bertakwa seseorang harus semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sedangkan istiqamah itu tekun. Artinya, tekun dalam melaksanakan perkara baik seoptimal-optimalnya. Berkah dari ketekunan (istiqamah) adalah produktivitas dalam berpikir dan bersikap.

Kedua, menambahkan rasa syukur kepada Allah SWT. Syukur artinya berterima kasih. Ungkapan terima kasih harus dilafalkan dan digetarkan di dalam hati, lalu dipancarkan rasa kegembiraan pada raut muka yang menawan.

Dalam keadaan apapun, seseorang harus bersyukur kepada Allah SWT. Ingatlah dalil Al-Quran, “Barang siapa yang bersyukur, maka akan Allah tambahkan nikmat kepadanya. Sebaliknya, janganlah engkau kufur jika tidak mau mendapatkan azab neraka yang teramat sangat menyiksa.”

Ketiga, merutinkan membaca Al-Quran setiap hari dan setiap saat. Membaca Al-Quran dapat menjernihkan akal pikiran, menyehatkan anggota tubuh, dan terbebas dari gangguan setan yang terkutuk. Bahkan membaca Al-Quran perlu adanya dorongan kuat.

“Al-Quran itu banyak keilmuan yang terkandung di dalamnya. Galilah, galilah, dan galilah..!! Semoga barokah,” pungkas KH Ma’ruf Idris. (Nuril)