Puncak Hari Santri Nasional 2025 di Kertosono: NU Teguhkan Qonun Asasi sebagai Landasan Ideologis

Kertosono, Nganjuk – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kertosono sukses menggelar Malam Puncak Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 pada hari Jumat, 31 Oktober 2025. Bertempat di Kompleks Kantor MWC NU Kertosono di Jalan Raudhoh, acara ini dihadiri ribuan Nahdliyin, santri, dan masyarakat umum dalam suasana Pengajian Umum yang khidmat dan meriah.

Acara puncak ini tidak hanya menjadi penutup rangkaian HSN, tetapi juga menjadi momen peneguhan kembali identitas organisasi dengan mengangkat tema sentral: “Qonun Asasi NU: Landasan Perjuangan Santri dan Nahdliyin”.

Kehadiran langsung Rois Syuriah PCNU Nganjuk, KH. Ali Mustofa Said, menjadi daya tarik utama malam itu. Beliau secara mendalam mengupas tentang Qonun Asasi (Aturan Dasar) Nahdlatul Ulama yang merupakan konstitusi dasar dan pedoman utama yang dirumuskan oleh pendirinya, Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari.

KH. Ali Mustofa Said menjelaskan, Qonun Asasi bukan sekadar aturan, melainkan cetak biru (mental model) bagi NU dan landasan ideologis bagaimana organisasi harus dijalankan. Kitab ini berlandaskan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah, yang mencakup empat mazhab fiqh (Syafi’i, Maliki, Hanafi, Hambali) serta mazhab akidah Asy’ariyah dan Maturidiyah.

Beliau menekankan beberapa poin kunci dari isi dan makna Qonun Asasi:

Muqaddimah sebagai Pondasi: Pidato pembukaan KH. Hasyim Asy’ari dalam Muqaddimah Qonun Asasi adalah fondasi ideologis dan ruh NU, berisi gagasan-gagasan dasar dan prinsip-prinsip perjuangan NU.

Menjaga Persatuan dan Kekompakan: Qonun Asasi menekankan pentingnya persatuan, persaudaraan, dan kekompakan untuk melawan kelemahan dan perpecahan, sebagai kunci untuk menghadapi musuh-musuh Islam.

Benteng Ajaran Islam: Kitab ini juga berisi tuntunan bagi warga NU untuk bersatu dan teguh pendirian, menjadikannya penjaga dan pintu gerbang ilmu agama yang tidak membiarkan ajaran sesat masuk dengan mudah.

“Mengamalkan Qonun Asasi berarti meneladani semangat jihad para ulama pendiri NU. Di Hari Santri ini, mari kita perbaharui niat untuk terus berkhidmah di NU dengan landasan yang kokoh, demi menjaga ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah dan keutuhan bangsa,” tegas KH. Ali Mustofa Said.

🏆 Apresiasi Santri Berprestasi: Penganugerahan Pemenang Lomba

Sebelum sesi pengajian utama, MWC NU Kertosono menggelar acara Penganugerahan Pemenang Lomba yang merupakan rangkaian dari peringatan HSN 2025. Berbagai kompetisi, yang diikuti oleh ratusan santri dan pelajar se-Kertosono, meliputi lomba keagamaan, seni budaya, hingga olahraga.

Penganugerahan ini diserahkan langsung oleh jajaran Syuriah dan Tanfidziyah MWC NU Kertosono bersama KH. Ali Mustofa Said. Ketua Tanfidziyah MWC NU Kertosono berharap bahwa semangat Hari Santri tidak berhenti pada perayaan, melainkan menjadi pemicu bagi seluruh santri dan Nahdliyin untuk terus berjuang, belajar, dan berkhidmah dalam bingkai Qonun Asasi dan menjadi generasi unggul yang siap berkontribusi bagi agama, nusa, dan bangsa.(media center mwc nu kts)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *