Strategi LKKNU Kertosono Mengatasi Problematika Pengasuhan Anak

MWCNU Kertosono — Pendidikan Anak merupakan salah satu bidang yang ada di Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU). Bidang ini dipimpin oleh Mbah Priyo. Mendapati adanya masyarakat yang bertanya perihal pengasuhan anak, Mbah Priyo Utomo dengan cepat merapatkan barisan LKKNU (Rabu, 14 September 2022) di Rumah H. Choirul Kepuh Kertosono.

Mbah Priyo Utomo menyampaikan dalam forum begini, bagaimana cara mengasuh anak sejak dini agar menjadi anak yang berbakti kepada orang tua. Sontak seluruh pengurus LKKNU Kertosono berpikir keras.

“Saya sudah tua, ini ilmu tua, caranya ya dikasih minum yang sudah disuwuk..!” tegasnya singkat.

Mbah Priyo Utomo menjelaskan bahwa cara-cara orang kuna dulu masih sangat relevan diterapkan di era serba canggih ini. Media air sampai kapanpun tetap mujarab dan efisien.

Senada dengan pendapat tersebut, H. Choirul mencoba memaparkan media air dengan argumen yang lebih ilmiah.

Masih dalam ingatan H. Choriul saat sekolah dulu, pernah dijelaskan akan adanya riset ilmiah mengenai perilaku air. Dan riset itu yang paling tersohor adalah penelitian oleh Dokter Masuru Emoto dari Jepang.

Semakin tegang suasana, H. Choirul sangat lihai menjelaskan riset air.

“Air itu makhluk hidup. Dia bisa merespon perilaku kita,” ujarnya sambil menunjuk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) NuCless yang menjadi produk unggulan PCNU Nganjuk.

Air NuCless ini, katanya, jika diberi doa-doa atau kata-kata yang positif akan membentuk kristal yang indah. Hanya saja kristal ini dapat dilihat dengan mikroskop elektron.

Sudah diketahui kalayak publik bahwa NuCless adalah produk baru dari PCNU Nganjuk yang mendominasi pasaran, terkhusus di Kabupaten Nganjuk. Hal ini salah satu sebab adanya doa-doa yang dipanjatkan oleh para Kyai NU, dan ditransfer dalam Air NuCless. Tak heran, jika masyarakat sangat berminat mengkonsumsi NuCless sebagai minuman sehari-hari.

Dalam forum yang berlangsung tegang dan sesekali santai, Ketua LKKNU Kertosono, H. Shohibul Huda menyimpulkan bahwa

1) Pola pengasuhan anak harus dilakukan oleh orang tua.

2) Orang tua dapat menggunakan media air sebagai sarana pengasuhan anak setiap hari.

3) Air yang dimaksudkan adalah air yang sudah diberi perlakuan doa-doa yang positif.

4) Air tersebut sudah ada dalam pasaran masyarakat Nganjuk, yakni NuCless.

5) Sudah banyak diyakini bahwa NuCless adalah Air Minum Dalam Kemasan yang siang malam selalu mendapat transfer doa dari para Kyai NU.

“Singkatnya, ya minum NuCless saja saban hari. Pasti anak nurut sama orang tua. Ingat, ini sudah ada doanya Kyai NU,” pungkas Ketua LKKNU Kertosono. (Nuril)